Variasi Warna : Hijau muda, hijau tua dengan garis-garis lapisan warna hitam dan putih
Kadar Transparasi : Opak Kilap Polis : Kilap-minyak.
Index Bias : 1,655 - 1,909 Kadar Keras : 3,5-4. Berat Jenis : 3,75 - 3,95.
Formula Kimia : Cu2((OH)2CO3) Sistem Kristal : Monoklinik
Wilayah Penghasil : Zaire, Australia, cili dll.
Aura Batu : Memperkuat fungsi organ tubuh, meringankan beban batin dan setres, menjauhkan pikiran dan perilaku yang negatif
Relefansi profesi : Praktisi bidang pemerintahan, sosoal, pelayanan masyarakat, kesehatan.
Dalam bahasa
yunani malakos berarti lunak, jadi malaxite kalau diterjemahkan sama
dengan batu lunak, pas dengan kekerasannya yang hanya 4 mohs. Namun
walau bahannya lunak malaxite tampil dengan garis-garis lapisan berwarna
hijau tua, hijau muda, hitam dan putih itu telah menjadi salah satu
permata yang banyak bereddar dipasar, mungkin karna dinilai cukup indah,
mudah diasah dan harganya murah.
Malakit
malahan sudah popular dan banyak dimanfaatkan sejak jaman
kerajaa-kerajaan mesir, yunani dan romawi. Meraka menggunakan batu
mineral ini bukan hanya sebagai jimat dan permata, tapi bahkan juga
membubuknya menjadi bahan kosmetika. Pada jaman kerajaan rusia para
bangsawan disana suka membuat berbagai ornament termasuk melapisi
dinding istana dengan batu ini. Memang prosuk yang beredar sekarang
didominasi oleh Zaire sebagai produsen terbesarnya.
Bahwa malakit
banyak digunakan sebagai perhiasan merupakan fenomena tersendiri dalam
khasanah batu permata. Sebab sejujurnya batu ini selain amat lunak juga
bersifat rapuh. Dia juga tidak tahan panas, dan kalau terkena air keras
bisa beruwarh warna hitam kusam kulitnya. Kilap polisnya pun tudah tahan
lama. Toh nyatanya malakit tetap bisa mempertahankan eksistensi
diantara batu permata lain yang lebih bergengsi dan bergaya.
Sumber :
Fakta Fenomena dan Pesona Batu Permata, oleh Bapak Slamet Rahardjo. UP Sinar Ratna, Surakarta.
0 komentar:
Posting Komentar